Namaku Sita 16 tahun, aku duduk dibangku SMA kelas X1. Sekarang, di
senin pagi ini aku sedang berada di depan jendela kamar rumahku di lantai dua.
Kupandang sebuah rumah tak berpenghuni diseberang sana. Kuamati diam-diam,
rumah itu seperti tak asing dengan kehidupanku namun aku tak ingat apapun
mengenai rumah itu. Ku toleh didepan gerbangnya, telah terparkir sebuah motor
ninja berwarna biru cerah yang ditumpangi seorang lelaki muda berseragam putih
abu dan rasanya aku tak asing dengan seragam tersebut. Ya, memang tak asing
bagiku, karena seragam itu adalah seragam khusus bagi pengurus OSIS
disekolahku. Tapi siapa dia? Aku hampir tak mengenalnya. Wajahnya saja sengaja
dia tutupi menggunakan topi warna biru cerah seperti motornya. Wah sepertinya
dia juga menyukai warna biru sama sepertiku. Topinya sangat simple, hiasannya
hanya berupa satu huruf, yang kufikir itu adalah sebuah inisial, entahlah
mungkin itu inisial namanya. Dia hanya berdiam diri didepannya tanpa beranjak
dari motornya. Entah apa yang dia tunggu, tapi ini hari senin dan apakah dia
tidak takut terlambat ke sekolah? Oh iya, sekarang senin ya, wah jangan sampai
akupun terlambat. Mulai kini aku harus membuang sifat ngaretku, akupun segera
beranjak dari tempatku untuk siap-siap pergi ke sekolah.
Berhasil, aku tak terlambat hari ini. Lingkungan sekolah masih sangat
sepi, angin pagi yang menyambutku pun sangat menusuk ditubuhku yang mungil ini.
Kupandangi parkiran sekolah, dan menatap seolah ada yang tak asing dari
pandanganku. Ya, motor itu. Motor berwarna biru cerah itu telah terpampang di
parkiran seorang diri. Ternyata benar, yang punyanya adalah siswa disekolah ini.
Ku lanjut lagi perjalananku menuju kelas, namun langkahku terhenti di
depan aula basket. Kumasuki ruangan itu, kufikir ada yang sedang bermain basket
karena ada bola yang terletak begitu saja ditengah lapangan. Ternyata kosong,
tak ada seorang pun disini. Kuraih bola itu, kucoba mendrible dan menshotnya
kedalam ring. Masuk! Bisa juga ternyata aku bermain basket, sayangnya aku lupa kapan
terakhir kali aku bermain bola ini.
Derap langkah seseorang sedang memasuki aula ini, aku berbalik pada
sumber suara itu. Seorang laki-laki bertubuh tinggi tegap dan baby face itu
berjalan memasuki lapangan dengan sedikit tersenyum kepadaku. Dia mengambil
bola, lalu menunjukkan keahlian free style nya. Lalu.. “mau tanding?” ucapnya
terhadapku. Akupun menjawab “aku gak bisa main basket J” “siapa bilang?”
“kenyataannya memang seperti itu” “kamu tau aku siapa?” akupun menggeleng pelan
seraya berkata “mmm seorang pemain basket?” “ya, namaku?” “mmmaaf, aku gak tau J” “suatu saat
nanti kamu akan mengingatnya J” “J”. Heran, mengapa
sepertinya dia sedang memberiku teka-teki? Apa aku lupa sesuatu tentang dia?
Sepertinya tidak, aku kan tak mengenalnya sama sekali, entahlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar